4 Jenis Bunga Bangkai Unik yang Bisa Ditemukan di Indonesia

Jpslot123.comIndonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya flora dan fauna. Salah satu kekayaan flora yang ada di Tanah Air adalah bunga bangkai. Sebagian besar jenis bunga bangkai masuk dalam kategori tumbuhan endemik.

Habitat asli bunga bangkai adalah hutan tropis. Bunga bangkai juga menyukai daerah dengan tingkat kelembapan tinggi. Keistimewaannya terletak pada kelangkaan, ukurannya yang kerap di atas rata-rata, dan aroma tak sedap yang dikeluarkannya.

Tumbuhan ini mudah ditemukan di area yang subur dan lahan yang dipenuhi serasah. Serasah adalah sebutan untuk sampah organik yang terbentuk dari dedaunan, ranting, dan sisa tumbuhan yang membusuk.

 

Perbedaan Bunga Bangkai dan Rafflesia arnoldii

Tak sedikit orang yang salah mengira bunga bangkai dan Rafflesia arnoldii sebagai jenis tanaman yang sama. Padahal, keduanya berasal dari spesies yang berbeda.

Rafflesia arnoldii dikenal juga dengan nama padma raksasa dan stinking corpse lily (lili berbau bangkai busuk). Tanaman ini mengeluarkan aroma tak sedap seperti halnya bunga bangkai. Walaupun begitu, Rafflesia arnoldii sebenarnya bukan bunga, karena tidak memiliki batang dan daun.

Sementara itu, bunga bangkai dikenal juga dengan nama titan arum atau suweg raksasa. Tumbuhan ini berasal dari suku talas-talasan (Araceae).

Ciri-Ciri Umum Bunga Bangkai

 

Hampir sama dengan tanaman lainnya, bunga bangkai juga memiliki ciri khas tersendiri. Bukan cuma aroma tak sedapnya yang jadi pembeda dari tanaman lain.

Berikut ini ciri-ciri umum bunga bangka yang bisa diamati. Perlu diingat, masing-masing spesies bunga bangkai masih memiliki perbedaan ciri lagi.

  • Bunga bangka termasuk dalam kelompok bunga majemuk, yaitu kelompok dari kuntum bunga yang terangkai pada sebuah ibu tangkai bunga.
  • Secara umum memiliki tinggi sepanjang dua meter dan mahkotanya yang berukuran sekitar satu sampai lima meter.
  • Waktu pertumbuhan yang dibutuhkan mulai dari biji sampai dengan pangkal bunga adalah sekitar dua sampai tiga tahun.
  • Memiliki buah yang berwarna merah dan biji yang terdapat pada bagian bekas pangkal bunga.
  • Saat mekar bunga bangkai akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  • Jangka waktu bunga bangkai mekar juga relatif singkat, yakni hanya beberapa hari yang selanjutnya akan layu hingga mati.
  • Dalam siklus hidupnya setelah mati bunga bangkai akan memulainya kembali dari umbi bunga yang telah mati sebelumnya.
  • Biji dari bunga bangkai dapat dimanfaatkan sebagai pengembangbiakan vegetatif.

Demikian beberapa ciri umum bunga bangkai, tumbuhan langka yang juga dikenal dengan nama titan arum atau suweg raksasa.

Jenis-Jenis Bunga Bangkai

Ternyata di Indonesia terdapat beragam jenis bunga bangkai. Mari kita bahas secara satu per satu.

1. Amorphophallus titanum

 

Jenis bunga bangkai pertama adalah Amorphophallus titanum. Tumbuhan ini bisa ditemukan di hutan hujan tropis Pulau Sumatera.

Bunga bangkai ini juga dikatakan sebagai flora endemik dan bisa tumbuh di tempat dengan kelembapan rendah seperti area bebatuan gamping.

 

Amorphophallus titanum memiliki bunga yang sangat besar saat sedang mekar. Tanaman ini sangat langka. Menurut hasil kajian populasi oleh Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor tahun 2008, Amorphophallus titanum pernah ditemukan di Bengkulu dan jumlahnya kurang dari 50.

2. Amorphophallus hewittii

 

Sedikit berbeda dengan jenis bunga bangkai sebelumnya, Amorphophallus hewittii memiliki batangnya berwarna hijau. Ada bercak-bercak putih pada permukaannya.

 

BACA JUGA:

Amorphophallus hewittii memiliki buah berwarna kuning saat sudah masak. Tinggi tumbuhannya bisa mencapai 180 cm.

Jenis bunga bangkai ini bisa ditemukan di Kalimantan Barat dan Singkawang. Pada habitat aslinya, jenis bunga bangkai ini dapat beradaptasi dan tumbuh optimal di lingkungan yang kurang mendapatkan paparan cahaya matahari. Tanpa keberadaan humus pun, Amorphophallus hewittii bisa tumbuh dengan baik.

3. Amorphophallus peoniifolius

 

Jenis bunga bangkai selanjutnya adalah Amorphophallus peoniifolius. Bunga bangkai yang ketiga ini bisa ditemukan di Pulau Jawa, Sulawesi, atau Pulau Sumatera.

Berbeda dengan jenis bunga bangkai lainnya, mahkota Amorphophallus peoniifolius mengandung pigmen antosianin. Pigmen inilah yang menjadikan bunganya berwarna merah muda sampai keunguan saat mekar sempurna.

Amorphophallus peoniifolius mampu bertahan hidup di lokasi yang minim paparan sinar matahari. Jika dilihat dengan seksama, tangkai daunnya berwarna hijau dan teksturnya lunak. Uniknya, umbi tumbuhan ini sering digunakan untuk pengobatan tradisional dan bahan makanan oleh warga lokal.

Bagikan:

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.