Bengkel Konversi Motor Listrik Mesti Tahu Ini untuk Dapat Subsidi Rp 7 Juta

Jpslot123.comTanggal 20 Maret tahun ini bakal diingat oleh banyak pabrikan atau bengkel sepeda motor listrik di Tanah Air.

Pasalnya, hari itu pemerintah resmi merealisasikan subsidi harga sepeda motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit.

Perlu diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,75 triliun untuk subsidi kendaraan listrik. Sasaran subsidi ini adalah sepeda motor berkapasitas mesin 100-150 cc. Kemudian satu NIK (warga) hanya dapat membeli satu unit motor listrik.

Subsidi tahun ini menjangkau 250.000 unit motor listrik, terdiri 200.000 unit motor baru dan 50.000 unit untuk konversi motor BBM menjadi motor listrik.

 

Lantas, bagaimana kesiapan dari sisi pabrikan atau bengkel konversi motor listrik?

Agus Tjahajana Wirakusuma, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri, mengatakan setelah pengumuman Kemenko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan pada Senin (6/3), tugas Kementerian ESDM sekarang adalah memutuskan segmen sepeda motor mana populasinya paling banyak di Indonesia. Segmen sepeda motor inilah yang kami prioritaskan, sebab paling banyak mengonsumsi bensin.

“Untuk persiapan program ini, sudah dilakukan sekitar setahun dan kami memilih sepeda motor berkapasita 100-150 cc. Ada 19 bengkel konversi yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan untuk dapat melakukan konversi motor listrik,” kata Agus Tjahajana saat dihubungi Merdeka.com, kemarin.

 

Bagi bengkel konversi motor listrik yang ingin menerima subsidi, lanjut Agus, Kementerian ESDM akan membuat aplikasi atau platform digital.

 

Jadi pihak bengkel konversi mesti mendaftar ke aplikasi tersebut, sekaligus tahapan penyaringan apakah sepeda motornya masuk kriteria konversi atau tidak. Aplikasinya sudah rampung, tapi kini dikembangkan dan ditingkatkan oleh Kementerian ESDM.

“Jadi nanti semua bengkel akan menjadi anggota dalam aplikasi tersebut. Aplikasi ini juga menjadi sarana bengkel untuk berkomunikasi dengan pihak pemerintah termasuk Kementerian Perhubungan, Polri, dan sebagainya,” jelas Agus yang juga penulis buku berjudul “Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utaram Era Mobil Listrik” (Desember, 2021).

 

Tantangan Program Subsidi

Agus mengakui, program subsidi kendaraan listrik berbasis baterai ini tidak mudah realisasinya.

Menurut Agus, tantangannya, masyarakat belum mengerti terhadap proses konversi dan apa yang harus mereka lakukan.

Untuk itu, perlu waktu untuk bisa mengajari mereka. Peran media sangat strategis untuk edukasi masyarakat soal ini.

Reporter magang: Vallerie Dominic

Bagikan:

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.