Di Balik Gemerlap Pameran Otomotif: Suka-Duka Menjadi Usher dan SPG Produk Otomotif

Jpslot123.comSepekan terakhir, Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan, Jakarta Pusat, seperti sedang bersolek. Setelah kala pandemi bermuram, tanpa pameran.

Pameran otomotif bertajuk Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 seperti pesta awal tahun bagi JCC. Booth besar dengan panggung dan desain menarik mengisi seluruh hall dan ruangan JCC.

Dilengkapi tata cahaya dan warna-warni, berada di dalamnya tak terasa siang dan malam. Di tengah gemilau booth-booth peserta pameran, tata cahaya nan cantik, dan kendaraan yang sedap dipandang. Menggoda untuk mendekat.

Di antara semua itu, tak jarang kita juga melihat gadis-gadis cantik di sana. Berdiri di samping produk otomotif yang dirwakilinya.

 

Para gadis ini, kerap berbusana seronok, dikenal sebagai usher.

Pekerjaan ini kerap diremehkan banyak orang. Padahal tanpa kerja keras para usher ini, pameran otomotif seperti GJAW 2023 yang berlangsung hingga besok, Ahad (19/3), terkesan kosong.

Berkat mereka, pameran otomotif tampil semarak dan meriah. Mereka rela membagi waktu, tenaga, dan biaya agar gelaran otomotif tampak megah. Di balik kemeriahan pameran, banyak orang yang bekerja keras untuk itu.

“Berdirinya sedikit lelah, karena kami harus tetap cantik. Tidak boleh bersandar, memang pegal. Masalah juga biasanya high heels yang dipakai, karena kalau dapat heels yang tidak nyaman, sakit juga,” ujar Chyntia, usher Mitsubishi di GJAW 2023 saat diwawancarai Merdeka.com, Rabu (15/3).

 

Gadis bernama lengkap Chyntia Stevan (25) mencerita, memulai pekerjaannya sebagai usher atas ajakan seorang teman.

Siapa sangka, aktivitas tersebut akhirnya dapat menjadi pekerjaan sampingan dan sumber penghasilan tambahan di luar bisnis pribadinya.

Chyntia cukup pengalaman sebagai usher beberapa merek otomotif dan perbankan.

Meski usher lazim dilihat di pameran-pameran, orang awam masih sering salah mengira usher sama dengan sales promotion girl (SPG). Padahal, terdapat perbedaan signifikan dari keduanya.

 

Usher bertugas untuk mempercantik brand dan memahami produk, sedangkan SPG berfokus pada penjualan.

“Usher mempunyai tugas untuk memberikan pengetahuan dan sosialisasi tentang produk kepada calon konsumen, sedangkan SPG mempunyai tugas untuk menciptakan lebih banyak konsumen dari produk yang ditawarkan,” jelas Rosa (nama disamarkan), seorang
usher dari satu merek rokok saat dijumpai di pameran GJAW juga.

Seorang rekan Rosa, sebut saja Jenny, mengaku sering bekerja sebagai usher dan SPG secara freelance sejak duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas (SMA). Sama seperti Rosa, saat ini Jenny seorang mahasiswi semester akhir. Jika ditotal, pengalamannya bekerja di bidang ini mencapai ratusan.

 

Sistem kerja usher dan SPG berbeda-beda, tergantung merek yang diwakili. Biasanya dibagi menjadi long shift dan short shift. Long shift umumnya berdurasi 12 jam dengan dua kali sesi istirahat, sedangkan short shift berdurasi 5 jam dengan satu kali istirahat. Waktu istirahat pun beragam, mulai 45 menit hingga 1 jam.

 

Saat istirahat, mereka menyantap makanan yang disediakan oleh merek yang diwakili.

Terkesan ringan, Jenny mengaku cukup sulit mendapat istirahat yang baik karena jadwalnya yang padat. Makan pun jadi tidak teratur.

“Karena harus tampil feminin, sering kali pakaian terlalu terbuka dan tidak dapat menahan dingin ruangan. Kombinasi dari semua hal ini membuat banyak kami yang akhirnya jatuh sakit ketika bekerja,” ungkap Jenny.

 

Daya Tarik Sebagai Usher/SPG

 

Tidak hanya lelah berdiri seharian, para usher juga harus berangkat lebih awal. Beberapa jam sebelum pameran dibuka.

Karena harus mempersiapkan diri: make up, menutupi tato, mengganti pakaian, dan lain-lain. Biaya transportasi yang ditanggung untuk parkir dan tol pun terbilang cukup besar setiap hari.

Meski ribet, pekerjaan sebagai usher dan SPG tetap saja menawarkan daya tarik.

 

Chyntia menyukai jam kerjanya yang tidak terlalu panjang dan jadwal fleksibel yang bisa diatur sendiri.

“Senang karena mendapat pengetahuan dan relasi baru. Apalagi mendapat fast money dengan jumlah lumayan besar. Rp 500 ribu-700 ribu per hari untuk short shift, atau di atas Rp 1 juta untuk long shift,” ujar Rosa sambil tersenyum.

Syarat Jadi Usher/SPG

 

Jenny menjadi usher produk otomotif, setelah menjadi anggota grup percakapan beberapa merek tertentu. Merek-merek tersebut akan menyebarkan lowongan kerja ke grup percakapan secara berkala.

Yang tertarik, dapat langsung mendaftar dengan membawa dokumen persyaratan yang diminta.

Proses seleksi ternyata tidak gampang. Syarat-syarat yang harus dipenuhi cukup banyak.

Felicia (21), seorang usher Yamaha di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pernah mengatakan, selain melihat pengalaman kerja, para calon juga akan diseleksi secara ketat berdasarkan umur, tinggi badan, berat badan, dan penampilan.

 

 

Chyntia menambahkan, proses rekrutmen setelah seleksi tersebut adalah sesi wawancara. Para calon yang diterima setelah tahap ini akan langsung dihubungi oleh pihak brand.

Hasil kerja yang baik membuka kemungkinan dihubungi lagi oleh brand untuk pameran berikutnya, tanpa pendaftaran dan interview ulang.

Tugas seorang usher adalah berdiri dengan cantik dan elegan serta memahami hal umum tentang semua produk yang dijual oleh merek yang direpresentasikan, sehingga bisa menjawab pertanyaan dari para calon konsumen,” pungkas Chyntia.

Sementara Felicia mengaku, “Agak sulit untuk mempelajari hal baru tentang berbagai produk dan apa saja yang dijual setiap kali berganti brand.”

Tanpa Felicia atau Rosa, pameran otomotif seperti GJAW terasa tak lengkap. Para gadis yang bekerja keras, selain tampil cantik, untuk tampil terbaik merepresentasikan merek-merek otomotifnya.

Di balik gegap gempitanya pameran otomotif, banyak orang bekerja keras dengan beragam motivasinya. Tanpa mereka, pameran hanya jajaran benda. Dan berkat mereka, pameran otomotif semakin asyik.

Bagikan:

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.